Rabu, 19 Januari 2011

Indonesia menjadi "BUDAK" dinegeri sendiri

Pernahkah anda berkunjung ke suatu toko pakaian, elektronik, ataupun mebel di kota anda. Apakah pemilik toko tersebut dimiliki oleh etnis China dan pelayan – pelayan toko tersebut adalah orang indonesia?? Pasti sebagian besar dari anda menjawab iya.. karena itulah saya menyebut Indonesia menjadi “BUDAK”  negeri sendiri.
                Tapi apakah pernah anda melih toko pakaian, elektronik, ataupun mebel dimiliki oleh orang Indonesia dan pelanyanya adalah orang China?? Pasti anda akan menjawab tidak pernah.
            Apa yang salah  dari Indonesia?? Kapan Indonesia menjadi tuan rumah dinegeri sendiri?? Itulah pertanyaan yang terlintas dibenak saya.
            Tapi tidak hanya dinegerinya sendiri , diluar negripun banyak orag Indonesia yang menjadi “budak” yang melayani keperluan para majikan – majikan mereka.
            Ahh mungkin ini sudah nasib Indonesia untuk menjadi budak.. tapi bila kita semua mau berusaha dan bekerjasama untuk merubah nasib tersebut, saya yakin Indonesia pasti bisa menjadi tuan rumah dan bukan menjadi “budak” lagi. Indonesia perlu revolusi bukan lagi reformasi.
            Dahulu Inggris, amerika serikat dan jepang dapat melakukan revolusi industry tetapi kenapa Indonesia tidak segera melakukan revolusi itu. Apakah Indonesia takut??? Apakah pemerintah sibuk mengurus kasus Gayus Tambunan dan Kasus Century??? Apa mereka sibuk dengan moral bangsa yang hampir hancur menjadi abu??? Ataupun mereka mengurus harga cabai yang terus melonjak???
            Uruslah dirimu sendiri sebelum kau mengurus negaramu. Mungkin kata – kata itu tepat kita tunjukkan untuk mereka. Mereka berusaha memperkaya diri mereka tanpa memperhatikan kesejahtraan rakyat – rakyatnya. Hukum dibeli, uang pajak dimakan.. wah…. Bobroknya moral negeri ini. Negeri yang dikenal dengan keramahanya, negeri yang dikenal kaya. Tapi kini Indonesia menjadi negeri egois, negeri yang menjadi miskin. Negeri yang menjadi para tikus makin gemuk akan uang dan harta.
            Jurang pemisah makin dalam dan luas. Mungkin jurang ini tak  memiliki ujung. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin…
Indonesia harus lebih kreatif dalam mengolah sesuatu. Seperti singkong. Singkong janganlah hanya direbus dan digoreng saja. Olahlah menjadi sesuatu yang berbeda, pasti hasilnya akan menjadi lebih banyak.

1 komentar:

Rexaz_ mengatakan...

Sampaikapan indonesia terus menjadi buadak ya???semua produksi punya orang luar negeri... kapan indonesia punya usia sendiri???????????

Posting Komentar